Kamis, 05 Juli 2012

8.3 :')

1 tahun udah dilewatin bareng anak 83. gak kerasa. tanggal 16 udah gak masuk ke kelas 8.3 lagi deh, tapi ke 9.5.
ga ada lagi beli pulpy orange setiap pelajaran papi harun. ga ada lagi ngotak ngatik kerudungnya uya. ga ada lagi dua maho yang hobinya tidur di belakang kelas. ga ada lagi pelukan hangat alif ke jodi. ga ada lagi yang make kuteks di kelas. ga ada lagi nyanyi nyanyi bareng uya, almira. ga ada lagi yang diumpetin hpnya sama karen. ga ada lagi yang nyopot-nyopotin tali sepatu orang. gaada lagi gambar meme di papan tulis. gaada lagi papan tulis yang ketinggian. ga ada lagi proyektor yang diganjel kertas garagara miring. gaada lagi syuting-syutingan :|. ga ada lagi omelan dari kalas. GA ADA ANAK ANAK ALAAAAAY AAA TANTI UYAA AAAAAAAAA :""""""""|
kangen banget anak anak 83yond. apalagi momen momen di jogja. karokean di bis. lagunya justin bieber, rhoma irama, dangdut, sampe lagu lagu jadul.
telpon telponan sepanjang malem pas di hotel. main juber dihotel. ngungsi ke kamar 508. panik pas rahma hampir mau pingsan di bis...:"
udah pewe rasanya di 8.3.. males pindah. males beradaptasi lagi :|

Kamis, 17 Mei 2012

Greyson, Cody, Justin Fanfiction.

Fanfiction by: @Evastya




Enjoy reading! 


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------




-Flashback-
“what a beautiful night” ucap Jessica sambil mencelupkan kedua kakinya ke dalam kolam
“yeah, and now I sit beside a beautiful girl” justin duduk disebelah jessi
“I can’t imagine how my life without you, justin” jessi menatap justin
“yeah, you’re my beloved sister”
“I miss mommie..”
“aku juga.. sekarang tinggal kita berdua dirumah ini”
“jangan tinggalin aku ya jus. Cuma kamu yang bisa jagain aku. Cuma kamu yang bisa jadi bintang di tengah kegelapan..”
“aku nggak akan ninggalin kamu jess..”
“tapi kamu sering ninggalin aku, kamu selalu sibuk jadi singer. Tapi, aku bangga sama kamu jus, aku bangga jadi adik kamu” 
“kamu harus ikut kemanapun aku pergi, jess” justin memeluk Jessica



!@#$%^&*()



Jessica sudah tinggal bersama justin selama 2 tahun. Ibu mereka telah pergi meninggalkan mereka. Sedangkan ayahnya pergi entah kemana. Justin dikenal sebagai penyanyi internasional. Ya, meskipun justin punya banyak fans, dia juga tetap kesepian tanpa kehadiran ibunya (Cuma fanfic loh ya.___.). 

--

“jess, aku ada jadwal show di LA. Kamu ikut ya, aku mau ngenalin kamu sama temen-temen aku”
“okay!”

--

Jessi’s POV

Arrived at %$%^& mall. Tempat justin konser. Ramai banget! Banyak fans justin yang membawa poster-posternya. Flash dari kamera bersautan membuat mataku silau. Aku nggak nyangka justin bisa sesukses ini. Apa jadinya aku tanpa dia..

--

“eh! Hey justin!” ucap lelaki berambut blonde.
“oh hey cody! This is jessi, my sister” ucap justin sambil mengenalkanku ke lelaki itu
“I’m Jessica, call me jessi”
“hello jessi, I’m cody”
“ohya, greyson mana co?” ucap justin
“gatau deh itu anak. Ilang terus. Hahaha”
“nah itu dia” justin menunjuk kearah anak laki laki yang lagi lari kearah kami
“eh hello justin!” sapanya
“hello greyson! ohya, this is jessi, my sister. Jessi this is greyson”
Aku gak berhenti mandang dia. pipinya yang merah dengan mukanya yang imut membuatku meleleh. 
“hello jessi, I’m greyson” greyson mengulurkan tangannya, senyumnya yang manis membuatku sadr dari lamunan itu
“oh eh iya, hello greyson” balasku
“you’re sweet.. hahaha” ucap greyson. muka ku memerah. Ga.. ga boleh ada yang tau mukaku memerah
“oooooow, you’re blushing jess! Ahahahaa” ledek cody
“eeeeeh noooo. Huh” ucapku menutupi pipi
“hahaha, I think she liked greyson” ucap justin sambil menyenggolku
“NOOOOO! stop it justin!” 
“hahaha okay sorry jess” ucap justin. Sementara greyson dari tadi hanya diam dan tersenyum.


!@#$%^&*()


Justin’s POV

I love you jess. Aku mau bilang semuanya ke kamu.. tapi aku takut.. takut kamu ninggalin aku. cukup mama dan papa yang ninggalin aku. aku gak mau kamu ninggalin aku..
Saat aku berumur 12 tahun, sebelum mama meninggal, ada seorang pria yang datang menjenguknya.. mama memeluknya dan menangis. 

-flashback-
“justin, come here..” panggil mama
“yes mom”
“kenalin, ini ayah kandung jessica..” ucapnya sambil menengok ke pria di sebelahnya
“Jessica? Jessi... bukan saudaraku?”
“bukan justin..”
“tapi.. mama... mama selama ini bohongin aku?”
“mama nggak maksud gitu.. dulu, Jeremy tinggal sendiri. Dia ditinggal istrinya, mama mengangkat jessi menjadi anak mama. Dan.. itu yang membuat ayahmu pergi dari rumah.. ayah mu gak suka dengan keberadaan jessi waktu itu. Maafin mama ya. Tolong jaga jessi baik baik. Mama gak tau sampai kapan mama bisa bertahan melihat keadaan mama yang begini..”
“jangan tinggalin aku.. mama pasti sembuh..”
Mama hanya tersenyum seakan menahan kesakitan yang sangat mendalam. 


!@#$%^&*()

Ya, jessi bukan saudara ku. Aku juga tidak ada kemiripan fisik dengannya. Matanya aqua, rambutnya blonde. Mama selalu bilang kalau dia mirip papa saat jessi bertanya untuk meyakinkannya.
Sudah 5 tahun aku menyimpan perasaan ini.. semua aku lakukan buat dia.. aku nggak mau buat jessi dan mama kecewa. 

------------

Jessi’s POV

*drrrrt drrt*
“oaaahmmm” aku meraba raba kasur dan mencari handphone dalam kedaan setengah tidur-_- haha
oh 1 new message from....... BHUK! Greyson?....
“from: Greyson Chance
good morning jessi (: have a nice day..”
Jantungku berdegup. Gak biasanya greyson sms aku._... 


--

“good morning jessi” ucap justin lalu duduk dan mengambil rotinya
“good morning jus” 
“kamu mau ikut gak?”
“Kemana?”
“ke studio”
“hmm, enggak deh.. aku capek”
“yaudah deh, aku berangkat dulu ya. Goodbye” ucap justin lalu pergi
“bye...”

--

Dingdong~
“okay wait” aku segera membuka pintu
“eh, greyson?” ucapku
“hello jessi. Where’s justin?” jawab greyson
“baru aja pergi ke studio. Emang kenapa?”
“loh, katanya dia mau nunggu aku disini-_-“
“ya engga tau tuh._. mau masuk dulu?”
“hmm, iya deh.. hehe”
“okay, welcome”
“thanks”
“duduk dulu aja hehe. Mau minum apa?”
“eh ga usah jess. Ngerepotin nanti. Haha”
“nggak apa apa kok..”
“udah ga usah. Duduk sini aja jess.”
“eh..iya iya._.”
Setelah lama ngobrol ngobrol sama greyson, aku dapet sms
“from: Cody Simpson
Jess, where are you? Justin got an accident. Please come to *$%^ hospital.”
“OHMYGOD! JUS...TIN!!!! GREY ANTER KE *$%^ HOSPITAL, JUSTIN GOT AN ACCIDENT!” ucapku panic
“oh my god! Justin. Okay calm down jess.. come on”

--

At *$%^ hospital.
Aku melihat keadaan justin dari luar. Aku benar benar tidak kuasa menahan air mata. 
“justin... I love you! Don’t leave me.. kamu pasti sembuh.. kamu ga boleh ninggalin aku..” aku terjatuh dan menangis
“jess..” ucap greyson sambil mengelus kepalaku
“grey..” aku memeluk greyson dan menangis dengan keras..
“stay strong jess, justin pasti sembuh..”
“aku takut..”

--

“satu yang aku rasa sekarang. Aku takut.. aku takut justin pergi. Aku takut ga bisa liat senyumnya lagi. Aku.. aku takut. Aku takut sendiri.. justin...” ucap jessi dipelukan greyson.
“jangan takut jess, aku disini. Aku yang akan jaga kamu kalau justin pergi..” ucap greyson. jessi terdiam
Keheningan menjadi keramaian. Banyak wartawan berbondong-bondong untuk melihat kondisi justin. Dokter pun keluar dan memanggil jessi
“bagaimana keadaan justin, dok?” ucap jessi
“I’m really sorry. Saya tidak bisa membantunya lagi. Benturan di kepalanya yang cukup keras membuat tengkoraknya retak dan membuat otaknya terbentur. Kalau pun justin sembuh, dia harus hidup dengan obat. Tapi, sepertinya sangat sulit untuk sembuh..” ucap dokter
“tapi dok.. tolong berikan yang terbaik untuk justin”
“mari ikut saya melihat keadaan justin” ajak dokter


Jessi’s POV

Rasanya seperti ditusuk jarum melihat keadaan justin. Separuh bintangku sedang terbaring lemah. 
“justin, kalau memang kamu ingin pergi.. aku rela. Aku janji aku akan terus berusaha menjalani hidup ini tanpa kamu. Mesti itu sakit, mesti itu sulit, aku akan tetap berusaha..” airmataku mengalir membasahi tangan justin
Aku hanya memandangi muka justin yang diperban.. mendengar detakkan jantungnya yang semakin melemah dan... akhirnya menghilang.
“DOCTOOOOOR! HELP!!!!” teriak ku sambil memeluk justin
“NOOOO JUSTIN! NOOOOOOO! YOU CAN’T LEAVE ME! NOOOOOOOOO!!! AAHHHHHHH! JUSTIIIIIIIIIIIIIIIIIN WAKE UP!!!”

!@#$%^&*(

-pemakaman-


“see you in heaven, justin.. istirahat yang tenang ya, aku disini pasti akan selalu doain kamu. Aku bahagia deh, sekarang, aku udah bisa tersenyum. Karena aku yakin, kamu pasti akan selalu ada dihatiku. Kamu akan tetap menjadi bintang yang bersinar terang. Aku tahu, hidup sendiri itu susah. Tapi, aku akan berusaha demi kamu. Aku nggak akan ngecewain kamu dan mama. Selamat tinggal justin..” ucapku saat selesai pemakaman. Disini tinggal aku, greyson, dan cody. 
“bye, justin.. aku pasti akan jaga jessi.” Ucap greyson, aku tersenyum.
“mau kemana nih?” tanya cody
“aku pulang aja deh co, grey..” ucapku
“yaudah deh, kita temenin ya biar kamu gak kesepian. Tapi janji jangan nangis ya jess (:” ucap greyson
“yep, bener grey. Kita akan ngehibur kamu sampe kamu bisa ceria lagi! Lagian jangan sedih terus dong, justin gak suka liat kamu sedih” ucap cody
“enggak co, aku engga sedih kok. Aku Cuma kangen justin aja..”
“kita juga kangen justin kok. Tapi jangan siksa diri kamu dengan murung terus..” ucap greyson
“nah iya tuh grey”
“hmm iyaudah deh ayuk hehe. Thanks ya kalian udah semangatin aku (:”


!@#$%^&*()


Aku, cody, dan greyson ngobrol banyak hal. Mereka sukses banget bikin aku senyum, ketawa, dan bikin mood ku balik lagi. Sekarang aku udah bisa terima kenyataan kalau justin udah ninggalin aku. 
Dingdong! Bell rumah berbunyi. Aku keluar untuk membukanya.
“excuse me, are you jessi?” ucap lelaki yang tidak ku kenal
“ehm ya, who r u?”
“I’m brad”
“dad?” sela cody
“co? what do you do here?”
“Eh, maaf om. Ada apa ya?" Sela greyson
"Gini loh. jess, dulu om temen mama kamu. Mama kamu bilang kalau kamu udah sendiri om disuruh ngangkat kamu jadi anak om.."
"Emm, tapi.. Gimana sama rumah ini? Ga ada yang nempatin?" Ucapku
"Kamu bisa kok kalo kamu mau kesini. Gimana? Mau?"
"Kalau itu kata mama, aku mau deh om "
"Yeay! Jessi jadi saudaraku sekarang " ucap coco gembira
"Owyeah and you can't date with her co " ejek greyson. Ahaha mereka berdua ini dasar-_-
"Ohno-_- yes I can!!!" Jawab cody


Aku beres-beresin barang barang aku yang ada dirumah ini. Membawa semua barang yang aku perlu. Meninggalkan rumah yang sudah bertahun tahun aku tempatkan bersama justin. Meninggalkan semua kenangan..

--

- at cody's home-
"Welcome to our home, jessi. Now, this is your home too.." Ucap brad
"Terimakasih om" 
"Jangan panggil aku om, panggil dad aja seperti yang lain. Okay?"
"Okay dad "
"ALLIIIIIIIII" teriak coco
"Okay wait for a....... Wait... Are u justin's sister?" Tanya anak perempuan itu.
"Uh, ofcourse "
"Oh my god! Hello jessi, I'm alli. I'm cody's sister "
"I know that hahaha (:"
"Uhm, alli.. Now she's your sister."
"WHAT?" Ucap alli kaget. Aku tidak tahu ia kaget karena excited atau karena benci sama aku
"Iya alli, seharusnya kamu seneng dong punya kaka perem----" 
"OFCOURSE! Aku seneng banget jessi bisa jadi bagian dalam keluarga ini!"
"Hehe thankyou alli" ucapku lega
"Now, come on! Aku anter kamu Ke kamarmu"
"Okay"

---


Aku diantar ke kamarku. Kamarnya luas dengan cat berwarna biru. Warna kesukaanku. Terdapat 1 lemari dan satu kasur berukuran besar. dan lengkap dengan pintu dan jendela kaca ke balkon. Saat aku tiduran, aku bisa melihat bintang bintang tanpa harus membuka jendela.


yep, antara seneng dan sedih punya keluarga baru. Senangnya, masih ada yang bisa jagain aku. Sedihnya, aku rindu keluarga lamaku..



<{«~=±^%


"*toktok* jessiiiiii" teriak alli dari luar kamar
"Hello alli, good morning "
"Boleh aku masuk?"
"Boleh kok. Sini" 
"Ummm, kamu tau gaksih si cody sama greyson lagi ngejar ngejar kamu gitu"
"Maksudnya?"
"Mereka berdua tuh suka sama kamu"
"Hahaha ada ada aja kamu li"
"Aku beneran jess-_-"
"Hmmm"
"Kamu suka sama siapa diantara mereka berdua?"
"Aku gak tau. Aku juga bingung kalo disuruh milih diantara mereka berdua"
"Hmmm mungkin ini" *ngeluarin buku the hunger games* *salah* oke ini bukan gjs-_- 
"Hmmm menurutku sih greyson labih cinta sama kamu._." Ucap alli
"Ya aku ga tau sih perasaan mereka berdua-_-"

#skip



Sesuatu terasa bergetar di tasku. Ternyata telefon dari greyson.
"Ya, grey?"
"Kamu ada acara nggak hari inu?"
"Kayaknya sih enggak grey, emangnya kenapa?"
"Kamu ikut aku ya ke sesuatu tempat"
"Kemana?"
"Udah ikut aja, sekarang kamu siapsiap. Jangan bsampe coco tau yaa! Daaah"

Tutututututututututuuuuuut



--



Drrtdrrtt, handphonekubergetar lagi. 
Ah, mungkin greyson sudah ada didepan rumah.


"Daddy, aku izin pergi yaa" ucapku ke daddy
"Mau kemana?" 
"Aku diajak greyson pegi keluar dad. Boleh kan?"
"Boleh kok, pulaangnya jangan sore sore ya"
"Okay dad. Bye!" Lalu aku segera pergi dari rumah dan ternyata mobilnya greyson sudah menunggu didepan.

"Greeeey!"
"Eh jessi, hello! Ayo sini"
"Mau kemana grey?"
"Ke taman"
"Taman yang mana?"
"Udah ayuk ikut ajaa"
"Hmm okedeh"
"Tapi mata kamu ditutup dulu yaaa"
"Hah-_-buat apa?"
"Udah nurut aja hahaha"
"Iyadehiya-_-"


--

"Here we are!" Ucap greyson
"Boleh dibuka ga?"
"Sini aku bukain" greyson pun membuka tutup mata yang masih terpasang dimataku. "Tadaaa" ucap greyson
Sekejap jantungku langsung berdetak kencang, kepalaku pusing terngiang-ngiang kenanganku bersama justin. kaki ku tak kuat berdiri. Air mataku tidak bisa ditahan, ikut jatuh bersamaan saat aku terjatuh
"Eh, jessi. Kamu kenapa?" Ucap greyson yang segera menangkapku 
"J..j..jus..tin"
"Kenapa justin?"
"Aku enggak kuat berada disini.."
"Minum dulu.. Tenang. Jangan terlalu memikirkan kenanganmu bersama justin" greyson memberikan aku sebotol air putih
"Aku nggak bisa.. Justin selalu menghantui perasaanku"
"Sini, peluk aku" greyson memelukku dengan erat seakan dia gak mau kehilanganku. Aku merasa nyaman ada dipelukan dia. Apa aku cinta dengannya...
"Udah lebih tenang?" Tanya greyson
"Udahkok. Thanks grey"
"Yuk pulang"


--


Greyson's Pov
Ah. Rencanaku mau nembak jessi berantakan. Tapi gak papa. Mungkin nanti malam aku akan datang kerumahnya.
Aku harap jessi mau nerima aku. Aku harap aku bisa jagain jessi selama lamanya. God, I love her..



--

Cody's POV

Gak! Gue ga boleh telat. Gue harus duluin greyson nembak jessi. Gue harus ngelakuin ini didepan keluarga gue biar langsung direstuin. MUHAHAHA 


--


Nah, ininih saatnya. Mumpung semua lagi kumpul diruang keluarga.

"Good night all!"
"Goodnight coco" ucap jessi
"Ummmm, dad,alli, aku mau bilang sesuatu. Tentang jessi,"
"Heecie romantis banget bawa mawar gitu" ledek alli
"Ssssh! Jessi, I love you. Aku janji akan ngejagain kamu selamanya. Kamu mau kan jadi pacarku?" Ucapku gerogi lalu memberikan mawar ke jessi
"Umm.." Pikir jessi
"No co, please no." Ucap dad
"But, why?" Tanyaku
"Mungkin sekarang waktunya dad ceritain ini semua ke kalian." Daddy menarik napas yang cukup panjang
"Jadi, jessi itu saudara kandung kalian.. Dulu, saat daddy baru punya anak cody dan jessi, jessi dad titipkan ke pattie. Pattie yang membesarkan jessi. Ya, aku tau pasti kalian kaget. Jessi, maafkan dad, dulu dan gak mampu membesarkan kamu karena dulu dad miskin" ucap daddy panjang. Sungguh..ini.. AH! Rasanya aku harus berrteriak sekencang-kencangnya. Tapi aku harus senang ternyata jessi saudara kandungku..
"Eh, jessi..." Ucap alli yang melihat jessi badan jessi bergetar dan jatuh pingsan
"Jessi!" Tanpa menunggu lama aku segera mengangkatnya ke ruang tidurnya. Aku sangat khawatir. Apa dia kaget karena ucapan daddy..



#()_-+@*:/;'"


Jessi's POV

Aku terbangun dari tidurku. Kulihat greyson yang tidur di sofa kamarku. Apa yang sebenarnya ter jadi. Kenapa aku.. Aku mencoba mengingat ingat kejadian semalam dan akhirnya aku teringat. 
Ohya, aku ingat kalau aku anak kandung brad. Aku cukup kecewa begitu tahu mom pattie bukan ibu kandungku, dan justin bukan kakak kandungku.. Pikirku.

"Grey?" Panggilku sambil menggoyang-goyangkan badannya
"Uh, jessi? Kamu udah sembuh?" Ucap greyson
"Bagaimana kamu tahu aku semalam pingsan?" 
"Cody menceritakan semuanya kepadaku"
"Oh... Jadi untuk apa kamu semalam kesini?"
"Untuk... Emm, sini deh" greyson membawaku ke balkon dan duduk dikursi. Aku bisa merasakan sejuknya udara pagi. Mendengar burung berkicauan..
"Jessi, kamu tahu kan perasaanku ke kamu?"
"Apa?" Kataku pura pura tidak tahu padahal sebenarnya aku tahu kalau greyson mencintaiku.
"Aku cinta kamu jess.. Dari awal kita bertemu. Aku ingin aku bisa menggantikaan separuh hatimu yang telah pergi. Aku ingin aku bisa menjadi bagian dari hidupmu. Aku ingin menjagamu selamanya. Aku ingin kamu... Mempunyai rasa yang sama sepertiku.." Ucap greyson
"Grey.. Aku juga mempunya perasaan yang sama seperti kamu kepadaku. Aku ingin kamu bisa menggantikan separuh hatiku yang telah pergi aku cinta kamu greyson" ucapku
"Thankyou jess.. I love you, now and forever" ucap greyson memelukku. Aku membalas pelukannya.
"CONGRAAAAAAAAATS!" Teriak alli dan cody yang ternyata dari tadi mengintip dari balkon di depan kamar alli.
"Hahahaaa thankyou alli, cody" ucapku

--


Saat malam tiba, aku, greyson, cody, dan alli duduk-duduk di balkon sedang asik melihat bintang

"Lihat jess! Itu, bintang yang paling terang. Seperti kaamu yang paling bersinar terang dihatiku. Ehehe" ucap greyson sambil menunjuk bintang. Wajahku memerah dan tertawa
"Hahahaa kamu bisa aja grey u,u" ucapku
"Ya, kalo greyson sama jessi itu bulan dan bintang, kalo aku sama cody cuma nyamuk dan semut yang ganggu orang pacaran, hahahaha" ucap alli. Semua ikut tertawa dan mungkin ini malam terbaik yang pernah ada. Aku yakin justin pasti tersenyum melihatku tertawa :)